Langsung ke konten utama

One more time, one more chance

Kau lihat bintang itu?
Bukan, bukan yang redup itu. Bintang yang diujung sana. bintang yang paling terang. Itu dirimu.. 
Kau lihat? Jika kau tarik garis dari bintang yang itu, lalu kau hubungkan dengan yang dibawah, lalu kau tarik lagi ke bintang disampingnya, dan kau tarik lagi ke bintang yg pertama. ketiga bintang itu akan membentuk 'segitiga'.

Indah, bukan? aku seperti melihat langit yang ada di film favorite kita. 5 centimeter per second.
Mereka terlihat indah jika mereka hanyalah sebuah bintang.
Film yang mengisahkan tentang 'jarak'. Cinta dalam 'Jarak'.
Bintang itu..
Mereka tidak lagi indah, jika ketiga bintang itu menggambarkan cerita kita.
Bintang milikku, milikmu, dan milik yang lain...

Bintang bodoh, apa kabarmu?

Malam ini pukul 11 malam. sebenarnya sudah sejak dua jam yang lalu aku membungkuk menatap layar laptopku. entah... tapi sepertinya tidak ada sesuatu yang penting yang aku lakukan selama dua jam tadi. 
yang kuingat, sejak dua jam itu juga telingaku tak berhenti mendengarkan lagu "one more time, one more chance" yang dinyanyikan oleh Yamazaki Masayoshi. 

Aku memejamkan mata, mendengarkan lagu itu seperti membawaku ke tahun lalu.
Didataran tinggi, diantara perkebunan teh, aku pernah tertidur di bahumu.
Kau ingat? aku memotret dengan camera pilaroid-ku, dan kau terus menyetir dan sesekali menarikku ke pundakmu.

one more time one more chance. Sejak januari tahun lalu, lagu itu menjadi amat bermakna. untukku. dan semoga saja juga untukmu.
Kau ingat? kita pernah menyanyikan lagu ini didalam mobil. 
Setelah hari itu, Aku selalu mendengarkan lagu itu. selalu.

dan tiba-tiba saja airmataku menetes ketika lirik lagu itu sampai pada lirik:

itsudemo sagashiteiruyo (i'm always searching for you)
dokka ni kimi no sugata wo ( always searching for your figure)
kousaten demo, yume no naka demo ( at the intersection. in my dreams)
konna toko ni iru hazu mo nai noni (even though i know you can't be there)


Aku ingin sekali bertanya. Apakah salah satu alasan tuhan menciptakan aku di dunia ini untuk bertemu denganmu? untuk bertemu, menggenggam, kemudian saling meninggalkan?

kalau iya. mengapa? 

"Mengapa aku?" 

Aku selalu bertanya-tanya seperti itu. seperti manusia bodoh.
bertanya tanpa mendapat jawaban. Berharap tanpa melihat kedepan.
Dan aku pergi dengan 'diam' dan sedikit tangis yang tertahan.

Kau bersama bintang yang lain. yang dekat denganmu. yang bisa mencintaimu tanpa terpisah jarak.
Tanpa peduli waktu.. Tanpa peduli aku.

Bagaimana pun, aku ikut bahagia :-) 
sampaikan pesanku pada bintangmu yang baru. "Jaga dirimu, untuk bintang pertamamu." 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The history of Me dan The Beatles

Hai! Selamat malam :D Hari ini gue bukan mau ngedongeng atau nulis puisi buat kalian. Bukan mau galau juga. Tapi gue mau ngasih tau tentang group musik favorit gue. Mereka adalah sekumpulan orang hebat (menurut gue) yang dijadikan satu dibawah naungan Musik. Ya! mereka adalah The Beatles! CANT'T BUY ME LOVEEEEE~~~~~~ Hahhahhaha. Uhmm.. by the way diantara kalian ada nggak yang  suka sama band ini? kalo ada, selera musik lo bagus :)) Oiya. Guesuka sama band ini sejak SMP kelas satu. Dan itu sekitar 8 tahun yang lalu. dan lagu yang pertama kali gue dengerin adalah "She's loves you". Mereka bilang jarang ada yang suka sama lagu ini untuk pengenalan The Beatles ke kuping mereka. Tapi entah kenapa, pas dengerin lagu ini gue langsung jatuh cinta (Sama mereka).  Dan juga!!!!!!! Mereka punya sejarah dan perjalanan hidup yang menarik banget buat dibaca/diceritain. Kalian pasti kenal dong ya dengan pentolan The Beatles yang ini: Yihaaa!!!! He's a JOHN LENN

Rintih Rantauan Malam Ini

Kaki ku berjalan mencari kehidupan. Selagi menyia-nyiakan hidup. Yang diberikan ibuku dari sisa hidupnya, adalah kepingan harapan tinggi pada masa depan. Ibu dan ayah mengorbankan hidup mereka untuk hidupku. Mereka menukar nasi dengan buku. Maka aku menangis sejadi-jadinya.  Kelak, aku juga akan berkorban untuk hidup mereka. Selagi mereka hidup. Namun… apakah bisa? Apakah sempat? Aku bertanya-tanya, Lalu untuk apa kita hidup jika hanya untuk di perjuangkan? Tanpa bisa membayar perjuangan itu sendiri.  "Aku menanjak hingga senja hilang. Sampai di puncak, ditelan kegelapan. Sendiri menunggu pagi atau siang. Aku ingin pulang." Aku ingin pulang… Aku ingin pulang… Sekadar menikmati pelarian… Aku ingin pulang… Ibu, disini tidak ada kesempatan. Bagi anakmu, anak rantauan…

hello :D