Langsung ke konten utama

Jejak Kaki Tanpa Arah

Sudah berapa kali aku tenggelam didalam tulisanku sendiri. Aku tidak bisa menghitungnya. Terkadang aku jatuh cinta, terkadang aku ingin membuangnya. aku berjuang mempertahankan, sambil memperjuangkan. Memperjuangkan hidup. namun hidup ini seperti teka-teki. sungguh seperti teka-teki yang aku sendiri tidak bisa menjawabnya. Suka dan duka selalu ada. kusimpan baik-baik semuanya. didalam saku hatiku yang terdalam. Tentang aku biarlah hanya aku yang tahu. begitu juga dengan sulitku. dengan segala resahku. dengan segala anganku.

"Akan ku ikuti kemana Tuhan menuntunku pergi. Aku sangat berharap aku bisa berlabu di kebahagiaan yang hakiki."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The history of Me dan The Beatles

Hai! Selamat malam :D Hari ini gue bukan mau ngedongeng atau nulis puisi buat kalian. Bukan mau galau juga. Tapi gue mau ngasih tau tentang group musik favorit gue. Mereka adalah sekumpulan orang hebat (menurut gue) yang dijadikan satu dibawah naungan Musik. Ya! mereka adalah The Beatles! CANT'T BUY ME LOVEEEEE~~~~~~ Hahhahhaha. Uhmm.. by the way diantara kalian ada nggak yang  suka sama band ini? kalo ada, selera musik lo bagus :)) Oiya. Guesuka sama band ini sejak SMP kelas satu. Dan itu sekitar 8 tahun yang lalu. dan lagu yang pertama kali gue dengerin adalah "She's loves you". Mereka bilang jarang ada yang suka sama lagu ini untuk pengenalan The Beatles ke kuping mereka. Tapi entah kenapa, pas dengerin lagu ini gue langsung jatuh cinta (Sama mereka).  Dan juga!!!!!!! Mereka punya sejarah dan perjalanan hidup yang menarik banget buat dibaca/diceritain. Kalian pasti kenal dong ya dengan pentolan The Beatles yang ini: Yihaaa!!!! He's a JOHN LENN

hello :D

Kepada sebaris nama, yang memberiku makna ''IBU''

Entah... sudah berapa lama aku terdiam. Menatap sepasang mata indah yang tak kunjung   menyadari mataku terpana. Menyadari bahwa disini, peri kecilya telah jatuh kedalam sosok hangatnya. kedalam setiap geraknya. perlahan, namun penuh keikhlasan. Tangan-nya yang renta   lincah membawa gelas untuk sang ayah. Dikecupnya kening sang ayah sebelum berangkat kerja. Dipelataran rumah tempat mereka berdiri, aku melihat kesempurnaan. Birunya langit pagi terkalahkan. Sosoknya kembali terlihat dari balik tirai. Diaduknya susu hangat untuk putri tercintanya. Aku. Jam dinding terus berdetak. Dan Aku masih setia menatapnya. Seperti biasa, sehabis ini ia akan mengantarku sekolah. Dan menatap aku dari balik jendela kelas. Dengan sabar ibuku menunggu, tanpa keluh. Dan seperti biasa, aku jatuh cinta untuk kesekian kalinya. Kesekian kalinya aku jatuh, pada memori masa kecilku, bersama Ibu. Ibuku. Ibu... ada satu hal yang harus kau tahu, tentang gadis kecil pewaris mata indahmu. Ka