Kepada: Waktu.
Aku menuliskan surat ini. untukmu, waktu.
Hai. selamat siang, waktu. semoga harimu indah.
Aku senang bercerita tentangmu. bergurau dan sesekali melihatmu dalam arloji-ku.
Aku senang membawamu dalam sajak-sajak dan tulisanku.
Dan aku juga senang.... karnamu... aku pernah mempunyai ingatan bersama laki-laki itu.
Waktu.... emmm... apakah kau masih ingat? Januari lalu kau mempertemukan aku dengan orang asing itu.
orang asing yang tidak mempunyai arti apa-apa dalam hidupku. orang asing yang kukira hanya akan menjadi 'masa yang berlalu'.
Dan orang asing... yang hanya akan menjadi angin semu. orang asing yang mungkin bukan untuk-ku.
Kau tahu? semua perkiraan-perkiraan bodohku itu ternyata salah.
Kau membawaku kepada orang yang tepat. meski di waktu yang salah.
Kau membawaku kepada seseorang yang bersedia menyediakan bahu-nya ketika aku lelah.
Kau membawaku kepada seseorang yang mau mengulurkan tangan-nya sekedar untuk ikut merasakan indahnya sebuah genggaman.
Hari demi hari berlalu. sangat indah. berkat bantuan-mu.
Kau tahu? Hariku tidak seramai ini sebelum-nya. sebelum kau membawanya kepadaku.
Dan dahulu, Hujan.... juga tak membawa rindu yang seindah ini. sebelum kau membawanya padaku.
Aku berterimakasih padamu, waktu. sangat sangat berterimakasih.
Atas dirimu yang mau mengisi hari-hari kami. Dulu.........
(to be continued)
Komentar
Posting Komentar