Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Apa Yang Kita Cari Dalam Hidup

"Hidup terasa sangat panjang, dahulu. dan banyak yang bilang kalau saat ini terasa sangat singkat."  Apakah hidup dahulu terasa sangat panjang karena memang sangat menyenangkan. Dan saat ini terasa sangat singkat karena segalanya seperti menuntut dan mengejar?  Entah tulisan apa yang saya tulis ini. Mungkin dahi kalian akan berkerut samar ketika membacanya. saya selalu tidak bisa memastikan apakah tulisan saya ini sebuah cerpen, puisi, kata-kata mutiara, atau hanya omong kosong belaka. Yang saya tahu, baris demi baris guratan ini adalah buah pikir saya. Yang saya rasakan ketika melintasi ibu kota.  Hidup.  Apa yang kita cari dalam hidup. apa yang saya cari. apa yang kalian cari. mengapa kita ada disini. pulang dan pergi mencari hidup. apakah, kita berjuang selama ini hanya mencari sesuap nasi. terkadang, ketika saya sedang duduk didalam bus kota, mata saya ter arah pada mobil mewah disamping kanan bus kota yang saya naiki.  "itukah yang kita cari?"  tidak. kata saya

Terkoyak (Daun Dan Perahu ku)

Tulisanku adalah perahu ku. Menjadi media kala mulutku bisu. Menjadi suara ketika sukma ku rapuh. Mengangkutku menyebrangi lautan keliru. Tuan menaiki perahu ku. Meski tuan tak punya dayung. "Kemana tuan ingin membawaku?" Katanya menuju tempat dimana aku ingin berlabuh. Di mana saja asalkan tuan mau.    "tuan, maka ambil lah lenganku. jadikanlah lenganku ini sebagai dayung. jika tuan mau.."  Tulisan ku menjadi perahu. Kesana-kesini ia mau. kesana-kesini ia keliru. kesana-kesini tuan membawaku. bersama lenganku. "Tuan, apakah tuan tahu jalan?"   Perjalanan masih panjang, tuan bilang.  Tapi tuan, sangat gelap didepan.  Rasakan, tuan bilang.  Tulisan ku adalah dedaunan kering. yang gugur dan tergeletak diatas aspal. warna nya kecoklatan hingga diabaikan sang tuan.  "Tuan, Jika tuan memungut ku, ditengah lautan, aku mempunyai dua harapan. Tuan ingin membuangku ketempat sampah atau tuan ingin membawa ku pulang. sebagai lambang perasaan. Jikalau tuan membua

Rapuh

Aku bermimpi telah menemukanmu diantara reruntuhan daun yang jatuh Kau terkapar membisu mungkin hatimu rapuh Maka kuambilkan air di tepian sungai yang dingin kubasuhi ke jemarimu yang membiru agar merasakan juga air yang nyaris membeku menyakitiku.