Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Malam

Kusembunyikan terangnya dibalik dekapan. Bintang mengapa engkau juga enggan berpijar? Aku menunggu. Mendekap. dalam dekapan.  Kuselipkan cahaya dibalik saku didalam hatiku. Rasanya mengapa hilang kehangatan. Aku menunggu. mencari. dalam dekapan.  Kuperlihatkan pada dunia cahaya yang kusembunyikan. ini milik sang bintang. yang aku bilang enggan berpijar. Aku tidak lagi menunggu. tetapi menangis. dalam dekapan.  Sang malam.

Teruntuk Kapten yang Sedang Goyah Perahunya

Teruntuk sahabat, Camila Hakim (Yang suka sekali menggangguku dengan suara jeleknya) Kalau saja kita hidup di negara bagian di Virginia, mungkin kita akan menjadi penguasa. Setidaknya untuk hidup kita sendiri. Maksudku, antara kita dan Jakarta sudah terlalu banyak luka. terkadang, aku berpikir, "Bisakah kita pergi saja dan tinggal di Virginia? tempat dimana kita bisa melihat lembah Shenandoah. menghabiskan waktu di penginapan kecil yang mungkin mau menerima anak-anak malang seperti kita. anak-anak yang sedang 'tersesat'. Apa kau pikir Lembah Shenandoah itu menyenangkan? kurasa begitu. Sebab jika tidak, tentu A&P tidak akan ingin tinggal berlama-lama disana. Seperti yang digambarkan di buku 'The Wednesday Letters' karangan Jason F. Wright. tapi tentu saja itu tidak mungkin. kita masih terlalu kecil untuk membuka celengan babi yang kita punya dan membeli tiket pesawat lalu pergi kesana. dan kau tahu ini hanyalah sebuah lelucon yang tersirat dalam pikiranku

Sesak. Sesak. Sesak.

Saat ini... Terbaring.  Gugur segala rupa bunga.  Rasa-rasanya jauh sekali perjalanan ini Saat ini... Aku sakit.  Ingin tertidur dengan segala obat. Meski memang sudah dengan segala obat.  Rasa-rasanya mengapa langit begitu mengikat.  Aku sesak. sesak.  Aku ingin laut. 

PUISI: Kudengar. Kulihat. Kurasa

Kudengar dari perbatasan Ada suara-suara alunan Panggilan manja Entah kepada siapa Kulihat dari kejauhan Ada jejak-jejak yang di campakkan sepatu berkulit itu Menjerit memanggil namaku Memohon agar jangan di asingkan Kurasa ketika awan menghitam Angin juga berkeliaran Malang sekali Rasa-rasanya sebentar lagi ia mati

Kepada Buah Pikir Yang Sepi

Aku masuk kedalam kamar dan menyalakan kipas angin yang semula mati. Semula diam. Dan saat ini baling-balingnya yang terbuat dari besi berputar dengan sangat cepat. dengan sangat liar. Mungkin seperti itulah aku. maka jangan bayangkan aku. jangan berpikir tentangku. pikiranku terlalu liar untuk kau jamah. kau bisa mati karena gila jika memikirkan nya. aku saja hampir gila. maka kuambil segelas racun yang tuan punya, biar saja. biar kuminum sampai habis.   Tuan senang? Aku membayangkan apakah jadinya jika kepala ku masuk kedalam sana. Apakah kepala ini beserta isinya akan hancur lebur. maksudku, apakah beban yang berada didalam nya juga akan menghilang? bersama rasa sakit yang mungkin takkan terasa lama. Jika bisa, mungkin aku akan melakukannya. Tapi rasa-rasanya semua itu akan berakhir dengan konyol. mengingat tidak ada hal yang berarti yang bisa kutinggalkan untuk mereka. mengingat mereka semua sama. sama-sama lemah. kita semua sama. kita adalah bagian kecil dari jiwa-jiwa yang lemah.

PUISI: Hanya Karena Aku Sendirian

Ingin aku bersandar di bahu kiri mu Mengenang setiap nyanyian yang kita suka dahulu Lalu Aku berbisik pada angin malam Desis nya mengerikan Hanya karena aku sendirian Ingin aku berjalan di taman itu Dibawah teduh langit malam... sekadar untuk mengingatmu Lalu aku berjalan kesana Kursi-kursi jadi dingin Hanya karena aku sendirian Ingin aku berlari ke kota kembang Meniti jejakmu yang kau tinggalkan Lalu aku kesana Rasa-rasanya hampa Hanya karena aku sendirian

PUISI: Membunuh Jarak

Ku lepaskan semua penat di Asa Menepis jejak-jejak yang kutinggalkan Serta harapan Serta kenangan Rasanya begitu jauh Walau tak begitu jauh Rasanya berlari pun tak jua ragu mesti nyatanya rancu Kulanjutkan perjalanan Sendirian Membunuh jarak Yang sudah terlebih dahulu membunuhku Dimana kamu... Malaikat tanpa sayapku...

Sebelum Petir Datang

Di pijaknya jalanan aspal itu. Yang masih basah karena hujan petang tadi. Kakinya memainkan genangan air yang terlihat menyenangkan.  Kemudian hujan turun lagi. Ia termangu menatap butiran-butiran air yang turun dari langit itu. Dan Ia masih setia berdiri disana. Di bahu jalan di bawah rindang pepohonan. Menunggu hujan berhenti kemudian berjalan pulang. Tapi hujan tak juga berhenti. Tangan kanannya sibuk mengetuk-ngetukkan payung yang sesekali di ketuk-ketuk pada badan pohon tua itu. ia tidak bisa pulang. Lalu menangis... "Kau punya waktu sebelum hujan turun lagi. Tapi mengapa masih bermain dengan genangan air? kau punya payung untuk melindungi. Tapi mengapa masih berdiam diri?"  Berlarilah... Bersama air hujan... Sebelum petir datang dan selamanya kau takkan bisa pulang... kembalilah... pulang... 

PARAGRAF SINGKAT: Tanya Pada Hujan

Jawab mana yang pernah kuterima. Kala hujan turun dan tanyaku kembali lagi. Pulang kerumah. Kedalam depakanku. Seorang diri. Kini aku tahu ternyata berteman dengan hujan tidaklah indah. Semua tanya akan kembali tanpa segenggam jawab yang ia pegang.  "Sayang... Kembalilah pulang. dalam dekapan..." 

Jokowi Berhasil Menyita Hati Semua Kalangan

Jakarta, 08 Juli 2014 Belakangan ini, media elektronik, cetak dan jejaring sosial seperti Twitter dan facebook diramaikan dengan pemberitaan tentang Pilpres beserta para pendukung dari masing-masing kubu.  Pendukung Jokowi rupanya tidak hanya datang dari kalangan Para artis, seperti; Cinta Laura, Ringgo Agus, Slank dll. Para penulis dan Sutradara l seperti Dee Lestari, Joko Anwar, Riri Riza dan Mira Lesmana ikut berpartisipasi dalam menggerakkan dukungan untuk Jokowi - JK di twitter dengan menggunakan tagar #Jokowi9Juli. Mulai dari mengganti avatar dengan selfie mengangkat dua jari. Sebelumnya, mereka juga ikut berpartisipasi dalam menyelenggarakan konser yang diramaikan para artis serta seniman yang datang dengan sukarela.  Meski sudah memasuki minggu tenang, suara dari para pendukung Jokowi terus mengudara.  Pada Senin malam sekitar pukul 00:00 di akun resmi Facebook milik Sting juga ikut memberi dukungan untuk Jokowi dengan menulis status "Use your right - #Jokowi9Juli". 

BISU

Aku bertanya pada daun-daun yang masih basah tersiram air hujan. Aku bertanya kemana ia pergi. mengapa tak ada jejak, tak ada berita. Kemudian daun-daun itu terdiam, mereka tak menjawab.  Aku bertanya pada rumput yang tak lagi bergoyang. Sebab angin sudah enggan berhembus ke arahnya. Mereka juga diam.  Kemudian aku bertanya pada genangan air diatas aspal dihadapanku. Kemudian mereka tertawa karena yang aku temukan hanyalah aku. Bukan siapa-siapa. Yang aku temukan hanyalah cerminanku. Yang terombang-ambing diatas air.  Tak bisa juga menjawab tanyaku.  "Aku bisu. Dimakan tanyaku..."

Dibalik Tirai

Tak ada yang tahu apa yang dilakukan orang yang sedang patah hati dibalik lekukan senyuman indahnya. Seperti tirai yang menutupi jendela rumah. Warna tirai itu mungkin cerah. Indah dipandang dari luar rumah. Namun sayangnya tak ada yang tahu dibalik tirai itu ada yang sedang kedinginan menunggu doa-doa nya dikabulkan. Terkurung bersama kehampaan. Orang yang sedang rapuh itu tidak ingin keluar dari rumah meski sebenarnya ia mempunyai kesempatan. Orang yang sedang hilang itu tak ingin kenal keramaian. Meski keramaian sangat mengenal orang yang sedang hilang. Terpaut sudah hatinya pada luka yang basah. Sudah basah disiram air garam pula.  "Rahasia ini tetaplah menjadi rahasia. Sebab tawa bahagia hanyalah simbol dari persembunyian antara luka dan airmata." 

Puisi: Kelam

Aku memasuki sela-sela rindu Tanpa membiarkanmu tahu Aku memakai sandal milikmu Berjalan meninggalkan waktu Siapa yang akan membelaiku Kelak... jika aku gusar dan tak bisa tertidur Seperti tadi malam.. Ingin ada yang mempertanggung jawabkan Fajar cepatlah datang Bergulir Sampai dunia terbangun hingga aku tak sendirian Meniti malam Dalam keheningan... Kelam...

Hampa

Sore ini aku menghabiskan sisa waktu dengan menulis. Tidak ada lagi yang bisa mengisi kosong pada hari ini. Aku tersadar, aku menggantungkan harapanku pada entah siapa. Ingin rasanya aku berbincang, entah dengan siapa. Berbicara tentang masa depanku, entah dengan siapa. Berbicara menghabiskan senja, entah untuk apa.  "Tapi rasanya waktu ku terlalu hampa untuk dikosongkan. Namun juga terlalu bimbang untuk di abaikan. Sebab pikiranku tersita. untuk sesuatu yang kurasa hampa." 

PUISI: "Lihatlah"

Lihatlah matahari Cahaya nya pekat membakar jakarta Membakar Ibu Kota Tak sadar diri, bahwa kelak cahaya nya akan terpadam jua Lihatlah bulan  Ia begitu mencintai Pagi Maka ia rela menghilang Agar Pagi mendapatkan Matahari Lihatnya Aku Menyimpan banyak kata Maka bisu lah suara ku  Menyimpan puisi-puisi kelu

Gelap Untuk Sang Pagi

Hari ini. kunamakan 'Suatu Pagi', Selepas malam rela melepas gelap, setelah semua yang telah kita lalui selama ini. Tapi rasanya aku belum mau merelakan gelap berubah menjadi terang.   Biarkan ... kataku. biarkan saja seperti ini. sampai entah kapan. Sebab sisa-sisa rindu masih melekat di koridor sukma ku. Rindu itu terus berlari... dan kemudian lelah... berjalan... dan kemudian tak terhenti. mencari ujung dari koridor yang nampaknya tak berujung ini.  "Kasih, perjalanan ini sangatlah panjang. kau mau memintaku berjalan sejauh apa lagi? Nampaknya malam tak ingin melepas gelap untuk sang pagi. Namun sang malam harus. Merelakan sang gelap untuk sang pagi. karena sesungguhnya malam sangat mencintai pagi. maka direlakanlah sang gelap untuk sang pagi. meski harus menghapus dirinya sendiri." 

Apa Yang Kita Cari Dalam Hidup

"Hidup terasa sangat panjang, dahulu. dan banyak yang bilang kalau saat ini terasa sangat singkat."  Apakah hidup dahulu terasa sangat panjang karena memang sangat menyenangkan. Dan saat ini terasa sangat singkat karena segalanya seperti menuntut dan mengejar?  Entah tulisan apa yang saya tulis ini. Mungkin dahi kalian akan berkerut samar ketika membacanya. saya selalu tidak bisa memastikan apakah tulisan saya ini sebuah cerpen, puisi, kata-kata mutiara, atau hanya omong kosong belaka. Yang saya tahu, baris demi baris guratan ini adalah buah pikir saya. Yang saya rasakan ketika melintasi ibu kota.  Hidup.  Apa yang kita cari dalam hidup. apa yang saya cari. apa yang kalian cari. mengapa kita ada disini. pulang dan pergi mencari hidup. apakah, kita berjuang selama ini hanya mencari sesuap nasi. terkadang, ketika saya sedang duduk didalam bus kota, mata saya ter arah pada mobil mewah disamping kanan bus kota yang saya naiki.  "itukah yang kita cari?"  tidak. kata saya

Terkoyak (Daun Dan Perahu ku)

Tulisanku adalah perahu ku. Menjadi media kala mulutku bisu. Menjadi suara ketika sukma ku rapuh. Mengangkutku menyebrangi lautan keliru. Tuan menaiki perahu ku. Meski tuan tak punya dayung. "Kemana tuan ingin membawaku?" Katanya menuju tempat dimana aku ingin berlabuh. Di mana saja asalkan tuan mau.    "tuan, maka ambil lah lenganku. jadikanlah lenganku ini sebagai dayung. jika tuan mau.."  Tulisan ku menjadi perahu. Kesana-kesini ia mau. kesana-kesini ia keliru. kesana-kesini tuan membawaku. bersama lenganku. "Tuan, apakah tuan tahu jalan?"   Perjalanan masih panjang, tuan bilang.  Tapi tuan, sangat gelap didepan.  Rasakan, tuan bilang.  Tulisan ku adalah dedaunan kering. yang gugur dan tergeletak diatas aspal. warna nya kecoklatan hingga diabaikan sang tuan.  "Tuan, Jika tuan memungut ku, ditengah lautan, aku mempunyai dua harapan. Tuan ingin membuangku ketempat sampah atau tuan ingin membawa ku pulang. sebagai lambang perasaan. Jikalau tuan membua

Rapuh

Aku bermimpi telah menemukanmu diantara reruntuhan daun yang jatuh Kau terkapar membisu mungkin hatimu rapuh Maka kuambilkan air di tepian sungai yang dingin kubasuhi ke jemarimu yang membiru agar merasakan juga air yang nyaris membeku menyakitiku. 

PUISI: Berguguran

Jauh sudah bunga dari pohonnya. Rantingnya patah dan angin membawanya entah kemana. Satu-satunya rumah yang ia punya tak lagi ada. mungkin hanya siang, mungkin hanya injakan dari tapak kaki orang. atau mungkin akan ada seseorang yang memungutnya dijalan, kemudian membawanya pulang. 

Puisi: Jika Saja

Jika saja bisa kutulis sesuatu tentang dirimu. Tapi rasanya malam akan habis. maka kupilih untuk menyimpannya dalam laci hatiku sedalam-dalamnya. Mungkin saja ada kesempatan lain. jika ada nama kita dalam takdirNya. tapi jika tidak, tentu aku tidak akan memaksa. Karena, Tuhan lah tahu siapa kita. Ia tahu siapa yang saling mencinta dan siapa yang saling mendusta. #katasenja

Tetap Tinggal

Aku ingin menjadi telinga. sekedar telinga yang bisa mendengarkanmu bercerita. tentang apa saja. tentang hari-harimu disana. Aku ingin menjadi selimut. Setiap malam kau aku peluk dalam hangatku. kusimpan didalam malam. kukembalikan esok pagi ketika kau terbangun.  Aku ingin menjadi kopi. menemanimu kala masa-masa perjuanganmu melawan malam. melawan lelah untuk masa depan.  Dan nyatanya aku bukan apa-apa. aku manusia yang bermimpi menjadi temanmu. dalam bimbangmu, dalam senangmu, dalam ketiadaanmu. aku ingin ada.  Sekedar berada disana untuk selalu ada. hanya untuk selalu ada. Senang dan sedih pasti kuterima. Karena, menjadi selalu ada bukanlah pilihan. Tapi keinginan.  Sincerelly, your sweetie pie. 

Sepeda

"Sepeda mu tak terkayuh. Terpontang-panting saja di bahu jalan. entah bagaimana untuk mengatakan: Bawalah sepedamu itu, berjalanlah bersamaku. kita bawa bersama. Saat ini tanganku tak membantu, mungkin hanya bisa menenangkan beban mu." #katasenja

Mencari Bahagia

Banyak yang berkata bahwa bahagia adalah satu hal yang sulit dipahami. adakah sebenarnya mencari bahagia itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami?  Bahagia yang sebenarnya ternyata ada dimana-mana. ia ada diatas ranjang kita, karena kita bisa terlelap dan bermimpi indah diatasnya. bahagia ada didalam air yang kita minum, karena ketika air itu mengalir di tenggorokan, kita bisa terlepas dari dahaga. Bahagia ada dibahu kedua orang tua kita, karena, kita tidak hadir didunia begitu saja. kita pernah menyulitkan mereka, diajarkannya kepada kita cara berjalan, membaca, ataupun menyayangi orang lain.  Bahagia ada didalam diri orang yang kita sayangi, karena, kita bisa tahu bagaimana rasanya cinta dan kasih Yang Tuhan beri kepada kita lewat seseorang yang selalu menyayangi kita dengan tulusnya.  bahagia ada dimana-mana, dimana saja, bahagia ada didalam rasa syukur yang tertanam didalam diri, sehingga hal-hal kecil yang biasa terasa sangat indah. sangat sempurna.  PS: sudahkah kalian menemu

Kecewa

Aku tidak terlalu paham dengan apa yang disebut sakit hati. Apakah sakit hati selalu diiringi dengan rasa benci, Apakah sakit hati selalu bisa mengotori hati. Dan apakah rasa sakit hati bisa Terobati?  Entahlah, yang aku tahu, rasa sakit hati selalu diawali dengan kecewa. Selalu begitu.  Yang aku tahu, ketika kecewa, maka kalian Akan sering merasa haus. Entah apa penyebabnya, mungkin Karena terlalu banyak berpikir. Dan juga menghela napas lebih banyak Dari yang biasanya Kalian lakukan. Kalian Akan kehilangan banyak Berat Badan, Karena makan bukan Lagi Menjadi sesuatu yang menyenangkan.  Yang aku tahu, ketika kecewa, maka jam tidur Kalian Akan berkurang. Karena Akan sangat sulit untuk memjamkan mata dengan hati yang berkecamuk tak karuan.  Yang aku tahu, ketika kecewa, maka di setiap sudut tempat, seindah apapun tempat itu Akan terlihat buruk. Bahkan aneh, dan Bahkan membuat Kalian ingin pergi Dari sana.  Yang aku tahu, ketika kecewa, yang Kalian inginkan hanyalah orang yang membuat kec

Ajarkan Aku Menjadi Sempurna

Sempurna. Aku tahu benar bagaimana rasanya menjadi sempurna. Merasa sempurna. Memiliki yang sempurna. Aku tahu benar karena kamu mengajarkannya padaku.  Kamu membuatku merasa menjadi orang yang paling mencintaimu dengan sempurna. Karena memang kamu terlalu sempurna untuk dicintai.  Maka terkadang aku berpikir, bagaimana bisa aku menjadi yang sempurna. Jika kesempurnaan didalam diriku telah kuhabiskan untuk mengasihimu.  Terkadang aku bimbang. Bagaimana jika nanti dirimu membuka jendela dan melihat yang lainnya datang, dan aku tak lagi menjadi yang sempurna dimatamu. Bagaimana jika nanti aku tak lagi merasa sempurna karena Tak lagi kamu cintai.  Bagaimana?  Maka ajarkan aku kesempurnaan yang kamu maksud. Sebab aku tak cukup pandai untuk mengartikan itu.  Sempurna dimataku bukan seperti yang kamu mau. Sempurna ku adalah caraku dalam setiap kasih Padamu.  PS: malam ini adalah malam terburuk. 

Surat pertama di sore ini

Anggap saja ini surat. Anggap saja saat ini kamu sedang memegang kertas putih berisi baris-Demi baris tulisan tanganku.  Sayang, kamu pasti dalam keadaan yang baik-baik saja.  Sayang, dunia memang terkadang tak bisa mengikuti hatimu. Sayang, kamu adalah satu yang kukenal yang mampu melebur habis masalah.  Mereka mungkin takkan bisa pergi secepat yang kamu mau. Tapi Kamu tahu, kan? Kalau Tuhan sudah memberikan kamu jiwa yang amat sangat luas. Tuhan memberikanmu pikiran yang mampu menebas habis masalah. Kamu hanya perlu kesabaran, kamu hanya butuh kegigihan. Karena jalanmu masih panjang. Kamu tahu, tidak ada satupun orang yang mampu berdiri diatas tebing tinggi, melihat pemandangan yang indah tanpa harus mendaki dahulu sebelumnya. Tidak ada.  Entahlah, tapi Tuhan memang selalu menguji umatnya yang memiliki hati dan jiwa yang besar: jiwa-jiwa yang hebat; kamu. Jiwamu.  PS: "Aku mungkin tidak bisa berada disana, tapi aku bisa merasakannya. Maka kuatlah, kamu lebih hebat dari yang mere

#Katasenja itu apa? Untuk apa? Dan siapa penulisnya?

Selamat malam, semua! Jadi, kita mulai dari mana? Baiklah, aku tidak terlalu suka dengan berbasa-basi. Akhir-akhir ini banyak sekali yang menanyakan tentang #katasenja, entah itu teman kampus atau pembaca blog milikku. Banyak dari mereka yang mengatakan, kalau sekarang hastag #katasenja banyak digunakan diluar, atau bahasa lainnya, diambil alih oleh pemegang akun tak bertanggung jawab. Yang meng-copy / paste tulisan-tulisanku :(. Bahkan tak sedikit aku menemukan di beberapa akun, #katasenja ditulis ulang di akun tersebut (tanpa mencantumkan penulis nya)  Sebenarnya, pada awalnya aku tidak terlalu merasa keberatan. Tapi lambat laun, terlalu banyak orang yang menanyakan tentang kebenarannya. Aku yang mengcopy tulisan mereka atau mereka yang mengcopy tulisan ku :))  Jadi, aku ingin memberitahu kalau aku sudah membuat hastag #katasenja sejak awal 2009. Dari awal keisengan belaka sampai menjadi hal yang patut untuk diseriuskan.  So, kalau ada yang menemukan tulisan #katasenja di akun lain,

Ada Aku

Kupandangi langit biru pada pertengahan mei tahun ini. Kemudian kuingat bayangmu. Menghabiskan sisa waktu di bahumu, Tersirat selalu. seperti doa-doa yang kusampaikan sejak dulu. Tanpa perlu mengangkat tangan, sesungguhnya hatiku terus berdoa, tanpa berbicara. Kulihat embun pagi sisa tangisan langit semalam. Air nya membasahi jalan depan rumahku. menggenangi jalan, selokan-selokan, serta kubangan yang menunggu terinjak oleh kaki-kaki bocah bermain-main diatasnya. Perjuangan kita jangan sampai disini, sayang.. Kita bisa bahagia, seperti bocah-bocah itu kala hujan tiba. Seperti anak kecil saja! Jangan pikirkan lagi tentang gunung, hutan, lembah, atau apalah yang membatasi jalanmu. Karena, disampingmu, selalu ada Aku.

Rindu ku Biru

Ada suatu ketika ketika dua hati saling mengenal. Terjebak dalam satu kisah.Tanpa banyak menatap mereka mencinta.  Mereka tak tahu apa-apa. yang mereka tahu jika mereka berpisah mereka akan saling kehilangan. yang mereka tahu jika mereka tak lagi bersama mereka akan saling merindukan. keduanya bertanya-tanya tentang keadaan. sang wanita tak pernah bertanya tentang kesalahan. meski terkadang kepalanya penuh dengan pertanyaan. dalam diam mereka merindukan. merindukan akan pelukan malam sebelum tidur karena mereka pernah merasakanya. merindukan cerita sebelum tidur karena mereka pernah bercerita bersama. dan yang mereka tahu, bahwa suatu hari nanti mereka akan bertemu lagi. karena mereka pernah berpisah. mereka pernah kehilangan. mereka pernah saling meninggalkan tanpa bisa melupakan. sampai pada akhirnya mereka selalu kembali bersama. Entah karena apa. "Barisan kalimat yang kubuat juga entah karena apa. mungkin karena rindu. pada kamu yang jauh." PS: Cepatlah bertemu karen

Ada Yang Berbisik

Ada yang berbisik padaku Suatu Pagi.  Ia berkata tentang Sebuah kata yang sangat kukenal.  Telingaku pun bersuara, Cinta lah katanya. Dan Pagi  ini aku terbangun karena suara gaungan yang berteriak dari kejauhan. Rindu namanya. Usia nya Senja Karena is Sudah terlalu lama. Berdiam disana merindu kekasihnya.  Tapi rindu Nya tak pernah usang. Terjaga Oleh setianya.  02 Februari 2014. Ruang Senja