Langsung ke konten utama

Surat Kedua. (Kepada: Hujan)

Hujan...
Apakah kau sudah menerima suratku? atau... apakah kau sudah mengetahui apa yang ingin kukatakan sebelum aku menulis surat ini? Ya. aku harap begitu. karna aku ingin sekali kau tahu, betapa aku berterimakasih padamu. karena selalu mengingatkanku tentang hal itu. hal indah  itu....

Aku selalu menyukaimu. selalu.
Aku selalu suka ketika dirimu membawa rintik-rintik bersamamu dari langit tinggi. jatuh keatas atap rumahku dan membasahi jendela kamarku.
dan ada satu hal lagi yang mmbuatku menyukaimu, hujan.

kau tahu apa?

Karena kau selalu mengingatkanku padanya. ketika kau berubah menjadi embun dan seolah membawaku kedalam pelukmu.

Kepada, Hujan... dengarkan aku. disurat ini, aku ingin bertanya padamu.


Hujan... apakah kau tau? aku ini seorang pemimpi.
Aku adalah seorang pemimpi yang selalu memimpikanmu.
Aku hanyalah seseorang yang selalu membawamu kedalam mimpiku.
Kedalam mimpi indahku, mimpi indah dimana aku tidak perlu takut untuk merasakan cinta.

Tidak. aku tidak takut untuk merasakan cinta...tidak saat kau ada disana. menemaniku yang bisa saja tenggelam dalam ingatanku akan kenangan itu.

kau tahu? aku selalu ingin bertanya padamu.

"Aku ingin bertanya. mengapa kau mampu menyulap dirimu menjadi rindu? mengapa?"

Mengapa setiap rintikmu, mampu membuatku tersenyum dan ingatan tentang dirinya kembali menyapa.

entah... aku tak pernah tahu akan hal itu. tidak pernah.

Entah baik atau buruk. seiring langkahnya menjauh, aku semakin mengerti mengapa hujan itu ada.

untuk apa? Untuk membawaku kedalam ingatanku, lalu tersenyum bersamamu, dengan sisa-sisa kenangan yang masih mau tinggal.

Tinggal bersama kita.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sepenggal Cerita Yang Tak Terbagi

Meja. kursi. lampu tidur.. Mataku menatap pemandangan yang sama setiap malam nya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. dan anehnya aku masih terjaga karena bingkai kecil itu.  Waktu berlalu cukup jauh. dan aku masih tetap menatapnya. Dungu. Bingkai itu tak pernah ku sentuh. hanya saja... aku selalu menatapnya. Aku menatapnya, karena ada kita disana.  Aku memiringkan badan menghadap nakas tempat bingkai itu berada. Menaruh kepala diatas kedua telapak tanganku sambil terus menatap bingkai itu. hari ini terasa amat sangat panjang. entah apa yang  membuatnya begitu terasa lama. Dan ingin aku pertanyakan. kepada siapa saja. siapa saja yang mampu mendengarku. "Mengapa hari yang berbeda, bisa terlewati dengan ingatan yang sama."  Pertanyaan itu selalu mencabik-cabik dadaku.  Selalu... Seperti angin saja aku pergi, seperti angin saja aku tak telihat. Dan seperti angin saja, terkadang aku dilupakan.  Aku tidak tahu ke...

The history of Me dan The Beatles

Hai! Selamat malam :D Hari ini gue bukan mau ngedongeng atau nulis puisi buat kalian. Bukan mau galau juga. Tapi gue mau ngasih tau tentang group musik favorit gue. Mereka adalah sekumpulan orang hebat (menurut gue) yang dijadikan satu dibawah naungan Musik. Ya! mereka adalah The Beatles! CANT'T BUY ME LOVEEEEE~~~~~~ Hahhahhaha. Uhmm.. by the way diantara kalian ada nggak yang  suka sama band ini? kalo ada, selera musik lo bagus :)) Oiya. Guesuka sama band ini sejak SMP kelas satu. Dan itu sekitar 8 tahun yang lalu. dan lagu yang pertama kali gue dengerin adalah "She's loves you". Mereka bilang jarang ada yang suka sama lagu ini untuk pengenalan The Beatles ke kuping mereka. Tapi entah kenapa, pas dengerin lagu ini gue langsung jatuh cinta (Sama mereka).  Dan juga!!!!!!! Mereka punya sejarah dan perjalanan hidup yang menarik banget buat dibaca/diceritain. Kalian pasti kenal dong ya dengan pentolan The Beatles yang ini: Yihaaa!!!! He's a JOHN LENN...

Aku merelakan cinta, bukan mimpi

Pernahkah kalian merelakan seseorang yang kalian sayangi? Uhm.. maksudku.. Pernahkan kalian meyakinkan diri kalian bahwa kalian bisa dan mampu untuk merelakan seseorang yang kalian sayangi pergi? Kalau pernah, berarti kita sama. Kita pernah berusaha semampu kita untuk merelakan seseorang yang kita sayangi untuk pergi. Pergi dari kehidupan kita, dan membiarkan   diri kita terluka hingga sembuh dengan sendirinya. Kalau aku... Aku menganggap ‘seseorang’ itu sebagai mimpiku. Mimpi indahku. Mimpi terindah kedua setelah mimpiku untuk menjadi seorang penulis. Penulis yang mampu membuat orang lain bahagia karna tulisanku. Karena setiap kata-kata yang kuhias hingga orang yang membacanya bisa terus tersenyum. Kalau kalian, apa mimpi kalian? Apapun mimpi kalian itu, aku yakin. Mimpi kalian pasti sangat indah. Indah dalam bentuk apapun mimpi itu. Entah mimpi untuk bisa selalu bersama orang-orang yang kalian sayangi, atau mimpi untuk bisa selalu merasa bahagia meski terkadang hi...