Langsung ke konten utama

Aku merelakan cinta, bukan mimpi


Pernahkah kalian merelakan seseorang yang kalian sayangi?
Uhm.. maksudku..
Pernahkan kalian meyakinkan diri kalian bahwa kalian bisa dan mampu untuk merelakan seseorang yang kalian sayangi pergi? Kalau pernah, berarti kita sama. Kita pernah berusaha semampu kita untuk merelakan seseorang yang kita sayangi untuk pergi. Pergi dari kehidupan kita, dan membiarkan  diri kita terluka hingga sembuh dengan sendirinya.
Kalau aku...
Aku menganggap ‘seseorang’ itu sebagai mimpiku. Mimpi indahku. Mimpi terindah kedua setelah mimpiku untuk menjadi seorang penulis. Penulis yang mampu membuat orang lain bahagia karna tulisanku. Karena setiap kata-kata yang kuhias hingga orang yang membacanya bisa terus tersenyum.
Kalau kalian, apa mimpi kalian?
Apapun mimpi kalian itu, aku yakin. Mimpi kalian pasti sangat indah. Indah dalam bentuk apapun mimpi itu. Entah mimpi untuk bisa selalu bersama orang-orang yang kalian sayangi, atau mimpi untuk bisa selalu merasa bahagia meski terkadang hidup kalian penuh dengan rintangan.
Terkadang... aku selalu bertanya-tanya kepada diriku sendiri. Orang yang sangat aku sayangi itu sebenarnya ‘cinta’ atau hanya sekedar ‘mimpi’.  Kalau yang aku sayangi itu ternyata ‘cinta’, maka saat ini aku belum sepenuhnya kehilangan. Aku belum kehilangan kesempatan untuk meraihnya kembali. Aku percaya, aku percaya karena aku masih punya ‘mimpi’.
Aku sangat percaya pada setiap mimpiku. Kalian tahu kenapa?
Karena disaat cinta hilang, kita masih memiliki masa depan. Dan masa depan itu menyuruh kita untuk sabar menunggunya. Dan aku, aku masih mempunyai mimpiku. Itu alasan mengapa aku sabar menunggu masa depanku.
Dan mimpiku adalah semangatku. Kekuatan terbesar-ku untuk bisa meraih kembali potongan-potongan mimpiku untuk bersamamu yang saat ini masih terpecah belah karena kau hancurkan.
Aku akan meraih kembali cintaku dengan mimpiku...
“mimpiku untuk turut bahagia bersamanya, atau sekedar melihatnya bahagia meski tak bersamaku.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

The history of Me dan The Beatles

Hai! Selamat malam :D Hari ini gue bukan mau ngedongeng atau nulis puisi buat kalian. Bukan mau galau juga. Tapi gue mau ngasih tau tentang group musik favorit gue. Mereka adalah sekumpulan orang hebat (menurut gue) yang dijadikan satu dibawah naungan Musik. Ya! mereka adalah The Beatles! CANT'T BUY ME LOVEEEEE~~~~~~ Hahhahhaha. Uhmm.. by the way diantara kalian ada nggak yang  suka sama band ini? kalo ada, selera musik lo bagus :)) Oiya. Guesuka sama band ini sejak SMP kelas satu. Dan itu sekitar 8 tahun yang lalu. dan lagu yang pertama kali gue dengerin adalah "She's loves you". Mereka bilang jarang ada yang suka sama lagu ini untuk pengenalan The Beatles ke kuping mereka. Tapi entah kenapa, pas dengerin lagu ini gue langsung jatuh cinta (Sama mereka).  Dan juga!!!!!!! Mereka punya sejarah dan perjalanan hidup yang menarik banget buat dibaca/diceritain. Kalian pasti kenal dong ya dengan pentolan The Beatles yang ini: Yihaaa!!!! He's a JOHN LENN

Rintih Rantauan Malam Ini

Kaki ku berjalan mencari kehidupan. Selagi menyia-nyiakan hidup. Yang diberikan ibuku dari sisa hidupnya, adalah kepingan harapan tinggi pada masa depan. Ibu dan ayah mengorbankan hidup mereka untuk hidupku. Mereka menukar nasi dengan buku. Maka aku menangis sejadi-jadinya.  Kelak, aku juga akan berkorban untuk hidup mereka. Selagi mereka hidup. Namun… apakah bisa? Apakah sempat? Aku bertanya-tanya, Lalu untuk apa kita hidup jika hanya untuk di perjuangkan? Tanpa bisa membayar perjuangan itu sendiri.  "Aku menanjak hingga senja hilang. Sampai di puncak, ditelan kegelapan. Sendiri menunggu pagi atau siang. Aku ingin pulang." Aku ingin pulang… Aku ingin pulang… Sekadar menikmati pelarian… Aku ingin pulang… Ibu, disini tidak ada kesempatan. Bagi anakmu, anak rantauan…

hello :D