Jauh sudah bunga dari pohonnya. Rantingnya patah dan angin membawanya entah kemana. Satu-satunya rumah yang ia punya tak lagi ada. mungkin hanya siang, mungkin hanya injakan dari tapak kaki orang. atau mungkin akan ada seseorang yang memungutnya dijalan, kemudian membawanya pulang.
Meja. kursi. lampu tidur.. Mataku menatap pemandangan yang sama setiap malam nya. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah satu malam. dan anehnya aku masih terjaga karena bingkai kecil itu. Waktu berlalu cukup jauh. dan aku masih tetap menatapnya. Dungu. Bingkai itu tak pernah ku sentuh. hanya saja... aku selalu menatapnya. Aku menatapnya, karena ada kita disana. Aku memiringkan badan menghadap nakas tempat bingkai itu berada. Menaruh kepala diatas kedua telapak tanganku sambil terus menatap bingkai itu. hari ini terasa amat sangat panjang. entah apa yang membuatnya begitu terasa lama. Dan ingin aku pertanyakan. kepada siapa saja. siapa saja yang mampu mendengarku. "Mengapa hari yang berbeda, bisa terlewati dengan ingatan yang sama." Pertanyaan itu selalu mencabik-cabik dadaku. Selalu... Seperti angin saja aku pergi, seperti angin saja aku tak telihat. Dan seperti angin saja, terkadang aku dilupakan. Aku tidak tahu ke...
Komentar
Posting Komentar