Langsung ke konten utama

Cerita pertama (boneka labirin itu, sosok-ku)


“Jikalau boleh. aku ingin bernyanyi sekali lagi. aku ingin bermimpi satu kali lagi sebelum aku menyadari bahwa kebahagiaan yang kurasakan itu akan hanya menjadi sebuah mimpi dan tidak lagi abadi.” 
Jikalau boleh. aku ingin menyusun balok-balok kayu untuk membatasi setiap dinding hati agar tak lagi dihampiri. tidak lagi dihampiri lalu disakiti. hingga pada akhirnya yang kupunya hanyalah kepingan tajam yang bisa saja melukaiku.
Aku tinggal disebuah kota besar. dengan segala gemuruh klakson yang terdengar menguasai jalan. hiruk-pikuk ibu kota hampi saja membuatku gila. sedihnya aku sudah terbiasa akan hal itu. 
kaki-kaki ku mulai terasa lemah dengan beban yang kubawa. aku katakan sekali lagi. “aku hampir gila.” 
bukan. bukan karna lelah akan kesibukan yang mengikat erat padaku. namun karna tentang mimpi yang sedang kutatap lekat. namun tak bisa kugapai. 
aku tahu ini hal yang bodoh. aku menyayangi seseorang yang mengikatkan tali di tangan serta punggungku. menjatuhkanku ke atas labirin yang sangat gelap. menggerakan tubuhku kemanapun ia mau. 
kemudian aku hanya bisa menangis saat aku mulai merasa lelah tanpa tahu bagaimana cara agar aku bisa melepaskan tali-tali itu.
ingin kuberteriak “lepaskan aku, bodoh. jangan bermain-main denganku. jika saja kau menggenggamku dan bukan mempermainkanku, aku tidak akan menangis.”
lalu datang seseorang dengan gunting di tangannya. ia mengulurkan gunting itu. seperti isyarat, “ayo. ayo pergi bersamaku. kau bisa berbahagia tanpa ada yang mempermainkanmu lagi.”

kemudian aku tertunduk. dan aku mengeluarkan pisau yang ada disaku celanaku. lalu berkata kepadanya ”lihat. sebenarnya aku bisa saja pergi semauku. aku bisa saja melepaskan diri darinya. namun nyatanya aku tak mau. seberapa besar ia mempermainkanku. aku menyayanginya. mungkin aku hanya menunggu sampai ia melepaskan tali-tali ini dan menggenggamku bukan mempermainkanku.”
THE END :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The history of Me dan The Beatles

Hai! Selamat malam :D Hari ini gue bukan mau ngedongeng atau nulis puisi buat kalian. Bukan mau galau juga. Tapi gue mau ngasih tau tentang group musik favorit gue. Mereka adalah sekumpulan orang hebat (menurut gue) yang dijadikan satu dibawah naungan Musik. Ya! mereka adalah The Beatles! CANT'T BUY ME LOVEEEEE~~~~~~ Hahhahhaha. Uhmm.. by the way diantara kalian ada nggak yang  suka sama band ini? kalo ada, selera musik lo bagus :)) Oiya. Guesuka sama band ini sejak SMP kelas satu. Dan itu sekitar 8 tahun yang lalu. dan lagu yang pertama kali gue dengerin adalah "She's loves you". Mereka bilang jarang ada yang suka sama lagu ini untuk pengenalan The Beatles ke kuping mereka. Tapi entah kenapa, pas dengerin lagu ini gue langsung jatuh cinta (Sama mereka).  Dan juga!!!!!!! Mereka punya sejarah dan perjalanan hidup yang menarik banget buat dibaca/diceritain. Kalian pasti kenal dong ya dengan pentolan The Beatles yang ini: Yihaaa!!!! He's a JOHN LENN

Rintih Rantauan Malam Ini

Kaki ku berjalan mencari kehidupan. Selagi menyia-nyiakan hidup. Yang diberikan ibuku dari sisa hidupnya, adalah kepingan harapan tinggi pada masa depan. Ibu dan ayah mengorbankan hidup mereka untuk hidupku. Mereka menukar nasi dengan buku. Maka aku menangis sejadi-jadinya.  Kelak, aku juga akan berkorban untuk hidup mereka. Selagi mereka hidup. Namun… apakah bisa? Apakah sempat? Aku bertanya-tanya, Lalu untuk apa kita hidup jika hanya untuk di perjuangkan? Tanpa bisa membayar perjuangan itu sendiri.  "Aku menanjak hingga senja hilang. Sampai di puncak, ditelan kegelapan. Sendiri menunggu pagi atau siang. Aku ingin pulang." Aku ingin pulang… Aku ingin pulang… Sekadar menikmati pelarian… Aku ingin pulang… Ibu, disini tidak ada kesempatan. Bagi anakmu, anak rantauan…

hello :D